Selasa, 10 Februari 2009

Kesulitan Pasokan Batubara, PNL Pilih Intensifkan Pemiliharaan

PALEMBANG. PE – Menghadapi semakin dekatnya perhelakan akbar berupa pesta demokrasi, maka PLN akan mengintensifkan pasokan daya mereka untuk menyukseskan pelaksanaan pemilihan umum legislatif dan pemilihan presiden yang akan datang. Langhak awal dengan cara pemeliharaan dan perbaikan beberapa pembangkit.
“Demi menyukseskan pelaksanaan pesta demoktasi maka kami akan segera menginfentarisir besaran daya yang kita punya untuk menerangi Sumsel, serta Jawa dan Bali. Untuk itu perlu bantuan berbagai pihak dan pasokan bahan baku seperti Batubara,” ungkap ujar General Manajer (GM) PT PLN Pembangkit Sumbagsel, Prawoko, sebelum menemui Gubernur Prov Sumsel Alex Noerdin di Pemprov Sumsel, Senin (09/02).


Menurutnya, beberapa pembangkit yang perlu diintensifkan diantaranya pengerjaan perbaikan pangbangkit Ombilin, Padang Panjang, dan Sumbar. Saat ini, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombillian mempunyai dua unit pembangkit. Setiap pambangkit memiliki kapasitas 100 megawatt. Hanya saja satu pembangkit tengah mengalami pemeliharaan, diperkirakan baru selesai pada akhir Maret.
“Kami perkirakan pemeliharaan sudah selesai akhir Maret ini, jadi masih belum masuk masa pamilihan umum, sehingga nantinya tidak akan terhambat oleh padamnya listrik, akibat kekurangan dayakan,” ungkapnya.
Lebih jauh ia mengatakan, upaya lain yang dilakukan PLN ialah dengan cara menyewa PLTD berkapasitas 2x50 MW, selama lima tahun. Tak hanya itu, akan juga diupayakan penambahan bantuan daya dari pihak swasta yang dibeli dari beberapa tempat di Sumbagsel berkapasitas 360 MW.
“Ini tersebar disejumlah tempat, ada yang di Palembang, Jambi dan Lampung. Kita bicara pembangkit dalam satu jaringan yah, tidak bisa hanya satu Provinsi. Karena sistem kelistrikan interkoneksi dengan pembangkit tersebar di wilayah koneksi,” katanya.
Kondisi tersebut akan lebih para lagi, karena seperti diketahui, PLTU Ombilin mengalami masalah dalam memenuhi kebutuhan batubara 2.000 ton/hari. Tersendatnya pasokan batubara Ombilin telah terjadi sejak awal tahun 2008 lalu. Berbagai upaya telah dilakukan PLN, seperti memberikan bunga yang menarik kepada penambang Batubara di Sawalunto dan Muara Bungo Jambi.
“Kondisi ini yang paling sulit, sebab menyediakan pesokan batubara tidak semudah yang dibayangkan. Meski kami sudah menjanjikan pemberian bunga yang menarik kepada penambang. Namun, tak kunjung mempermudah penyediaan pasokan batubara,” keluhnya.
Lebih jauh ia mengatakan, diperkirakan akan tetap terjadi kendalam dalam penyediaan daya beberapa waktu terakhir. Pasalnya pasokan daya listrik masih terdapat selisih, terlebih beban puncak sebesar 1.500 MW dengan daya yang tersedia mencapai 1.600 MW.
Prawoko mengatakan, dengan jarak beban puncak dan daya yang tersedia begitu dekat, maka tidak bisa dikatagorikan aman. Pasalnya, jika ada salah satu pembangkit yang mengalami kerusakan atau perbaikan berkalah, pasti akan terjadi pemadaman listrik.
“Sejauh ini memang aman, tetapi jika ada pambangkit rusak, atau tengah perawatan pasti akan ada pemadaman. Sebab kapasitas kita memang terbatas dan tidak memiliki cadangan yang cukup,” keluhnya.

Tidak ada komentar: